SEKOLAH TINGGI ILMU
ADMINISTRASI ( STIA )
AMUNTAI TAHUN 2014
BAHASA INDONESIA
Pentingnya Bahasa
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia tidak dapat lepas dari bahasa. Terbukti dari penggunaannya untuk
percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu sama lain
dapat berkomunikasi, saling menyampaikan maksud. Tak hanya dalam bentuk lisan,
tentu saja bahasa juga digunakan dalam bentuk tulisan.
Sebagai alat
komunikasi, bahasa memiliki peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari kegunaan bahasa sangat penting dalam menunjang
aktivitas kehidupan bermasyarakat, tanpa bahasa mungkin dunia ini tidak akan
seperti sekarang ini dan karena manusia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa
bahasa. Untuk berkomunikasi dengan seseorang kita pasti menggunakan bahasa,
contoh seorang dosen yang menyampaikan materi kuliah, seorang guru yang
menyampaikan pelajaran, seorang pedagang yang menawarkan dagangannya,
seorang atasan yang memberikan perintah kepada bawahannya, dan banyak lagi
contoh lainnya, dan pasti itu semua menggunakan bahasa dalam melakukan
aktivitasnya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari Bahasa ?
2. Bagaimana
Peranan dan Fungsi bahasa?
3. Bagaimana
Kedudukan Bahasa ?
4. Apa
saja jenis-jenis dari bahasa ?
C.
Tujuan
1. Memahami
definisi Bahasa.
2. Mengetahui
dan memahami peranan dan fungsi bahasa.
3. Mengetahui
dan memahami kedudukan bahasa Indonesia
4. Mengetahui
jenis-jenis bahasa.
D.
Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah
1. untuk menambah wawasan pengetahuan kita
mengenai pentingnya bahasa Indonesia.
2. Mendapatkan
informasi dari fungsi dan kedudukan Bahasa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Bahasa
Bahasa merupakan komunikasi antara
seseorang dengan orang lain sehingga membentuk sebuah interaksi yang melahirkan pemahaman antara
keduanya. Pengertian bahasa telah banyak didefinisikan oleh para ahli
menurut pandangan mereka masing-masing.
- Bill
Adams : Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam
sebuah konteks inter-subjektif.
- Wittgenstein
: Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan
realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
- Ferdinand
De Saussure : Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan
bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari
kelompok yang lain.
- Plato
: Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan
onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin
dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
- Bloch
& Trager : Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan
dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
- Carrol
: Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi
bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam
komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas
memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam
lingkungan hidup manusia.
- Sudaryono
: Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga
ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber
terjadinya kesalahpahaman.
- Saussure
: Bahasa adalah objek dari semiologi.
- Mc.
Carthy : Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan
berpikir.
- William
A. Haviland : Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan
tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara
dalam bahasa itu.
Sedangkan
pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau
berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang
digunakan oleh seorang manusia, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat
kecap manusia.
Bahasa
adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis yang
berperan sebagai media dalam pertukaran informasi dan penyampaian ilmu. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat penting digunakan.
Karena bahasa merupakan simbol yang dihasilkan menjadi alat ucap yang digunakan
oleh sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua aktifitas kita
menggunakan bahasa. Baik menggunakan bahasa secara lisan maupun secara tulisan
dan bahasa tubuh.
B.
Peranan
dan Fungsi Bahasa
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk berkomunikasi,
sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk mengadakan
integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan. Bahasa Indonesia adalah alat
pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan, baik dari segi suku,
agama, ras, adat istiadat dan budaya yang masing-masing memiliki bahasa daerah
tersendiri. Oleh karena itu, keberadaan bahasa Indonesia sangatlah penting bagi
masyarakat Indonesia itu sendiri. Bahasa Indonesia merupakan penunjang
aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai alat
komunikasi, bahasa memiliki peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari kegunaan bahasa sangat penting dalam menunjang
aktivitas kehidupan bermasyarakat, tanpa bahasa mungkin dunia ini tidak akan
seperti sekarang ini dan karena manusia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa
bahasa. Untuk berkomunikasi dengan seseorang kita pasti menggunakan bahasa,
contoh seorang dosen yang menyampaikan materi kuliah, seorang guru yang
menyampaikan pelajaran, seorang pedagang yang menawarkan dagangannya,
seorang atasan yang memberikan perintah kepada bawahannya, dan banyak lagi
contoh lainnya, dan pasti itu semua menggunakan bahasa dalam melakukan
aktivitasnya.
Fungsi bahasa dalam masyarakat:
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat mengidentifikasi diri.
Bahasa Indonesia
tidak saja bermanfaat sebagai bahasa perantara dan bahasa resmi, tetapi juga
berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa. Sebagai sarana pemersatu dan alat
yang digunakan masyarakat Indonesia untuk melakukan interaksi sosial, bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang memiliki peranan vital untuk menumbuhkan rasa
persatuan antara masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia telah berhasil
mempersatukan beragam suku di Indonesia yang biasanya bertutur dengan bahasa
daerahnya masing-masing. Dengan demikian, sekiranya dapat dikatakan pula bahwa
bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek yang memiliki pengaruh terhadap
kondisi sosial maupun politik bangsa Indonesia.
Dalam aspek
kehidupan sosial, bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang sangat vital
dalam rangka menyelesaikan persoalan-persoalan sosial masyarakat. Dewasa ini,
kita sering dihadapkan dengan masalah-maslah sosial. Perbedaan suku, ras, golongan,
dan agama sering menjadi pemicu terjadinya pertikaian atupun hanya karena
kesalahpahaman semata.
Adapun bahasa
Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa merupakan salah satu solusi yang cukup
efektif untuk menyelesaikan beberapa masalah sosial dewasa ini. Hal tersebut
karena bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai alat kontrol sosial sesuai
dengan fungsi bahasa itu sendiri. Dalam hal ini, bahasa merupakan alat yang
dipergunakan dalam usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain
karena bahasa memang pada dasarnya mampu mempengaruhi sikap seseorang dan juga
mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi masyarakat.
Sebagai bahasa
nasional dan bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia juga
memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Bahasa Indonesia mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang secara konkrit
terdiri dari beragam suku maupun etnis yang masing-masing memiliki bahasa
daerah tersendiri. Oleh karena itu, bahasa Indonesia merupakan salah satu
solusi yang cukup efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial dan
politik yang sekiranya sering kita temui dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Hal itu disebabkan karena bahasa Indonesia merupakan wahana
pemersatu dan juga dapat berfungsi sebagai alat kontrol sosial. Selain itu,
bahasa Indonesia juga mampu mempengaruhi tingkah laku bangsa Indonesia sebagai
penutur karena sejatinya bahasa memang mampu mempengaruhi sikap seseorang.
Fungsi
bahasa dapat dibagi menjadi 2
bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.
Ø Fungsi bahasa secara umum:
1.
Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan
segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran,
gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan
dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai
tempat dan situasi. Melalui bahasa kita
dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan
pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan
diri, yaitu:
- Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
- Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2.
Sebagai alat komunikasi.
Bahasa
merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan
masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari
ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi, berarti
memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama
perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum.
Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi,
manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal.
Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan
tulis), sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan media
berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas/ sirene
setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam
sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat
memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan
kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam
berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga
terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat
komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu
keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun
sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam
memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi
dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan
tujuannya.
Fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi meliputi:
Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain
Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu
Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi
Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi.
Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain
Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu
Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi
Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi.
3.
Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada
saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman-teman dan
menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk
berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4.
Sebagai alat kontrol sosial.
Yang
mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrolsosial
dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku-buku
pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat
kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa
marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan
rasa marah kita.
Ø Fungsi bahasa secara khusus:
1.
Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia
adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk
sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non
formal.
2.
Mewujudkan seni (sastra).
Bahasa
yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti
syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna
denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang
mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3.
Mempelajari bahasa-bahasa kuno.
Dengan
mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa
lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali
dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang
latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya
yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
4.
Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan
jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang
sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan
berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga
dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.
Kalau kita cermati,
sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini kurang disadari oleh
sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berpikir. Seperti kita
ketahui, ilmu tentang cara berpikir adalah logika. Dalam proses berpikir,
bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan konsep, proposisi, dan
simpulan. Segala kegiatan yang menyangkut penghitungan atau kalkulasi, pembahasan
atau analisis, bahkan berangan-angan atau berkhayal, hanya dimungkinkan
berlangsung melalui proses berpikir disertai alatnya yang tidak lain adalah
bahasa.
Sejalan dengan
uraian di atas dapat diformulasikan bahwa makin tinggi kemampuan berbahasa seseorang,
makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin teratur bahasa seseorang, maka
makin teratur pula cara berpikirnya. Dengan berpegangan pada formula itulah,
dapat dikatakan bahwa seseorang tidak
mungkin menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti
berpikir, dan proses berpikir pasti memerlukan bahasa.
Bahasa juga merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui
bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif,
latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat
manusia.
Menurut Sumiati Budiman
(1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan,
yaitu :
1. Fungsi praktis :
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat
dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan
mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan)
manusia melalui seni sastra.
4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk
menyelenggarakan administrasio pemerintahan.
Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin terasakan betapa
besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa kehidupan
manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat
menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat
tinggi.
C.
Kedudukan
Bahasa
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual
manusia, baik secara terlisan
maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak
dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan
dengan kehidupan sehari- hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan
status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan
manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota
bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi
‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi
tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh
pemakainya (baca: masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit,
sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa
yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya.
Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan ‘label’ yang dikenakan
padanya.
Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa
(dwilingual), akan dapat‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih
bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka
bisa
Mengetahui kapan dan dalam situasi apa bahasa yang
satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya
dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi
terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi
bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi
unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya. Unsur-unsur yang
dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur- unsur yang
dianggap merugikannya akan ditolak.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya
aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur lain yang
mempengaruhinya layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu
dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di
negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan
nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan- ketentuan
yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan
masalah bahasa.
A. Kedudukan
Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai
bahasa persatuan. Hal ini tercantum dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini
berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional. Kedua
adalah sebagai bahasa negara.
Dalam
kedudukannya sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi
yaitu :
1.
Lambang
kebanggaan kebangsaan
Bahasa Indonesia mencerminkan
nilai-nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia.
2.
Lambang
Identitas Nasional
Bahasa Indonesia mewakili jatidiri
bangsa Indonesia, selain Bahasa Indonesia terdapat pula lambang identitas
nasional yang lain yaitu bendera Merah-Putih dan lambang negara Garuda
Pancasila.
3.
Alat
perhubungan
Masyarakat Indonesia terdiri dari
berbagai suku dengan bahasa yang berbeda-beda, maka kan sangat sulit
berkomunikasi kecuali ada satu bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu
digunakanlah Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan perhubungan nasional.
4.
Alat
pemersatu bangsa
Mengacu pada keragaman yang ada pada
Indonesia dari suku, agama, ras, dan budaya, bahasa Indonesia dijadikan sebagai
media yang dapat membuat kesemua elemen masyarakat yang beragam tersebut
kedalam sebuah persatuan.
B. Kedudukan
Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
Bahasa negara sama saja dengan bahasa nasional atau bahasa
persatuan artinya bahasa negara merupakan bahasa primer dam baku yang acapkali
digunakan pada kesempatan yang formal.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara yaitu :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaraan.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar
dalam dunia pendidikan.
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada
tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta pemerintah.
Kedudukan ketiga dari Kedudukan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa
Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi
kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan
kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan keempat dari Kedudukan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu
pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer,
majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak
mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah,
ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang
lain belum tentu akan mengerti.
C. Kedudukan
Bahasa Indonesia
Sebagai Bahasa Daerah
Bahasa yang berkembang di dalam wilayah Indonesia sangatlah banyak.
Hampir setiap daerah memiliki bahasa sendiri-sendiri seperti jawa, sunda,
Madura, bali, bugis, makasar, batak, papua, dll. Bagaimanakah atau dimanakah
kedudukan bahasa-bahasa tersebut? Setelah ditentukanya bahasa Indonesia yang
dahulunya adalah bahasa Melayu sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara bahasa
daerah yang lain seperti jawa, sunda, bali, batak, papua dan lain sebagainya
ditempatkan dalam kedudukan sebagai bahasa daerah. Dalam kaitanya dengan bahasa
Indonesia bahasa daerah memiliki fungsi yang sangat penting.
Fungsi nyata bahasa daerah dapat kita lihat dari
banyaknya kata dalam bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa daerah. Itu
menunjukan bahwa bahasa daerah memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat
penting dalam perkembangan bahasa Indonesia.
Secara
terperinci bahasa derah memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia
a. Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia
1. Sebagai
pendukung bahasa nasional
2.
Bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah
tertentu pada tingkat permulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia
dan mata pelajaran lainnya.
3.
Alat pengembang dan pendukung kebudayaan daerah.
b. Dalam
kedudukannya sebagai bahasa derah sendiri
1. Sebagai lambang kebanggaan daerah
2. Lambang identitas daerah
3. Alat penghubung di dalam keluarga dan masyrakat daerah
Selain bahasa daerah, ada lagi bahasa yang saat ini
berkembang pesat pemakainya seperti bahasa Inggris, perancis, mandarin,
belanda, jerman dan lain-lain. Adapun kedudukan dari bahasa-bahasa tersebut
adalah sebagai bahasa Asing.
Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa
tersebut di atas tidak memiliki kemampuan atau bersaing dengan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional maupun bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing
tidak akan pernah menjadi bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia.
Begitupun dalam kaitannya dengan bahasa daerah.
Bahasa asing ini memiliki fungsinya sendiri yaitu
sebagai alat perhubungan antarbangsa, alat pembantu pengembangan bahasa
Indonesia menjadi bahasa modern, dan alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern untuk pembangunan.
Melihat dari sisi fungsi ketiga bahasa yang berkembang di Indonesia, dapat kita ketahui bahwa semua bahasa tersebut penting dan bermanfaat bagi bangsa kita.
Melihat dari sisi fungsi ketiga bahasa yang berkembang di Indonesia, dapat kita ketahui bahwa semua bahasa tersebut penting dan bermanfaat bagi bangsa kita.
Namun yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai
ketika kita berusaha menguasai bahasa Asing yang saat ini sedang sangat
diminati kita menjadi lupa akan bahasa Daerah atau bahasa Indonesia.
D.
Jenis-Jenis
Bahasa
Jenis-jenis Bahasa antara lain :
1. Bahasa Lisan yaitu suatu komunikasi anatar manusia
untuk mengutarakan maksudnya melalui kata kata yang terucap dari mulut.
2. Bahasa Tulisan merupakan suatu bentuk komunikasi
yang terbentuk dari berbagai kosa kata yang disusun sehingga terbentuk suatu
kalimat yang memiliki arti dan dituangkan kedalam bentuk tulisan.
3. Bahasa Isyarat merupakan suatu bentuk komunikasi
yang menggunakan anggota tubuh seperti tangan dan gerak bibir. Biasanya yang
menggunakan jenis bahasa ini adalah kaum tunarungu mereka mengkombinasikan
antara gerakan tangan, gerak bibir, dan ekspresi wajah agar lawan bicaranya
mengerti apa yang ia maksud.
4. Bahasa Pemrograman yaitu suatu bahasa yang digunakan
untuk memerintah komputer dengan menggunakan syntax syntax yang telah diatur
oleh bahasa pemrograman itu sendiri, tujuannya agar komputer mampu menjalankan
apa yang kita perintahkan.
5. Bahasa Batin merupakan suatu interaksi mental secara
langsung menggunakan isi hati kita, bahasa batin tidak memerlukan sarana kata
kata seperti jenis bahasa yang lainnya. Istilah yang lebih mirip dengan
komunikasi bahasa batin yaitu telepati.
Sedangkan jenis-jenis bahasa secara sosiolinguistik
berkaitan dengan faktor – faktor eksternal bahasa diantaranya sosiologis ,
politis , dan kultural .
1. Jenis Bahasa Berdasarkan Sosiologis yaitu
standarisasi terhadap penerimaan suatu bahasa akan seperangkat dengan
kodifikasi dan penerimaan terhadap sebuahbahasa oleh masyarakat pemakai bahasa
itu akan seperangkat kaidah atau norma yang menentukan pemakaian bahasa yang
benar.
2. Jenis
Bahasa Berdasarkan Sikap Politik Bahasa berdasarkan sikap politik dapat
dibedakan adanya bahasa nasional, bahasa resmi, bahasa Negara, bahasa
persatuan. Perbedaan ini dikatakan berdasarkan sikap politik karena sangat erat
sekali hubungannya dengan kebangsaan. Ada kemungkinan keempat sistem itu
memiliki keterkaitan yang sama,mungkin juga tidak .
Sebagai sistem linguistik
disebut sebagai bahasa nasional kalau sistem linguistik itu diangkat oleh suatu
bangsa sebagai suatu identitas bangsa itu, bahasa melayu yang diangkat oleh
bangsa Indonesia pengangkatansebuah system linguistik menjadi bahasa nasional
berkat sikap dan pemikiran politik yaitu agar dikenal sebagai sebuah bangsa
berbeda dengan bangsa lain .Bahasa Negara adalah sebuah sistem linguistik yang
secara resmi dalam undang-undang dasar sebuah Negara ditetapkan sebagai sebagi
sebuah alat komunikasi resmi sebuah Negara artinya segala urusan kenegaraan
,administrasi kenegaraan, dan kegiatan kegiatan kenegaraan dijalankanmenggunakan
bahasa tersebut.
3. Bahasa
resmi adalah sebuah sebuah sistem linguistic yang ditetapkan untuk digunakan
dalam suatu pertemuan sepertiseminar konferensi, rapat, dan sebagainya. Dalam
sidanginternasional PBB bahasa Inggris, Prancis , Spanyol, Chinadan bahasa Arab
ditetapkan sebagai bahasa persidangan Pengangkatan bahasa persatuan adalah
dilakukan oleh suatu bangsa dalam kerangka perjuangan dimana bangsa
yangberjuang itu merupakan masyarakat yang multilingual tujuan dari
pengangkatan bahasa persatuan adalah untuk mempersatukan suatu bangsa tersebut.
Jenis Bahasa berdasarkan Tahap Pemerolehan Berdasarkan tahap pemerolehannya dapat dibedakan adanya bahasa ibu , bahasa pertama, bahasa kedua dan seterusnya.Bahasa ibu lazim juga disebut sebagai bahasa pertama karena bahasa itu yang pertama dipelajarinya. Kalau si anak mempelajari bahasa lainya maka lazim disebut bahasa kedua.Dan begitu seterusnya di Indonesia biasanya bahasa ibu mereka adalah bahasa daerahnya masing masing. Sedangkan bahasaasing pasti menjadi bahasa kedua mereka.
Lingua Franca Adalah bahasa sementara yang digunakan partisipan yang mempunyai bahasa ibu berbeda.Pemilihan suatu sistem linguistik menjadi sebuah lingua franca adalah berdasarkan adanya kesalingpahaman di antara mereka. Karena dasar pemilihan lingua franca adalah keterpahaman atau kesaling pengertian dari partisipan yang saling menggunakannya, maka bahasa, baik sebuah lagu, pijin, mapun kreol, dapat menjadi sebuah lingu franca itu .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau
berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang
digunakan oleh seorang manusia, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat
kecap manusia.
Fungsi bahasa dalam masyarakat:
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat mengidentifikasi diri.
Ø Fungsi bahasa secara umum:
1. Sebagai alat untuk
mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
2.
Sebagai alat komunikasi.
3.
Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
4.
Sebagai alat kontrol sosial.
Ø Fungsi bahasa secara khusus:
1.
Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
2.
Mewujudkan seni (sastra).
3.
Mempelajari bahasa-bahasa kuno.
4.
Mengeksploitasi IPTEK.
Kedudukan
Bahasa
a.
Kedudukan
Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
5.
Lambang kebanggaan kebangsaan
6.
Lambang Identitas Nasional
7.
Alat perhubungan
8.
Alat pemersatu bangsa
b. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa
Negara
-
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaraan.
-
Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia
pendidikan.
-
Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat
Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah.
-
Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan
Nasional, Ilmu dan Teknologi.
c.
Kedudukan
Bahasa Indonesia Sebagai
Bahasa Daerah.
Jenis-jenis bahasa antara
lain:
1. Bahasa Lisan
2. Bahasa Tulisan
3. Bahasa Isyarat
4. Bahasa Pemograman
5. Bahasa Batin
B. Saran-Saran
1. Kita
harus memahami defini bahasa.
2. Kita
harus memahami fungsi dan kedudukan bahasa
DAFTAR PUSTAKA